Satu Kali Klik dapat $10

Kamis, 11 September 2008

"Meraih Passive Income dari Menulis"



Bagaimana membuat tulisan cepat menghasilkan uang
Bagaimana hanya dengan membuat judul buku saja.
Penerbit sudah berani membayar Anda.

Bagaimana caranya menulis buku super cepat.

Bagaimana caranya sebagai penulis.
Bisa mendapat passive income berlipat ganda.
Biarkan Uang Mengalir Ke Rekening Anda.
Siapa sih yang tidak suka jika uang selalu mengalir ke rekening Anda setiap bulan atau mungkin setiap minggu? Sebenarnya masalah seperti ini bukan mimpi, dan juga bukan hanya bisa terjadi dalam khayalan. Namun benar-benar bisa terjadi dalam kehidupan Anda. Bagaimanakah caranya? Banyak teori sudah disampaikan dalam seminar-seminar motivasi, atau seminar bisnis lainnya. Namun kali ini, kita akan belajar kaya lewat sebuah kegiatan menulis. Robert T. Kiyosaki memiliki pendapat orang kaya tidak diukur dari berapa besar active income. Orang disebut kaya apabila passive income nya lebih besar dari pada biaya hidup. Yang dimaksud passive income disini adalah uang yang masuk tanpa harus bekerja lagi. Dalam kaitan dengan dunia tulis meenulis, passive income disini diartikan sebagai pemasukan secara terus menerus dari tulisan yang sudah pernah dibuat. Semisal, Habiburahman El Sirozi, penulis buku Ayat-Ayat Cinta itu. Ia hanya menulis sekali. Namun dengan terus dicetaknya buku tersebut secara berulang-ulang, penulis tersebut bisa dikatakan menerima passive income. Passive income lainnya adalah ketika bukunya kemudian difilmkan. Ia juga menerima passive income tanpa harus bekerja menulis lagi. Memang alangkah nikmatnya hidup ini bila hanya sekali bekerja atau berkarya dengan menulis, namun bisa secara terus menerus mendapat passive income dari tulisan kita tersebut. Siapapun Anda sudah pasti senang dan tidak akan menolak jika bisa sampai pada tahapan tersebut. Hanya masalahnya, tidak semua orang mampu mencapai tahapan ini secara gampang. Ada beberapa langkah untuk bisa meraih passive income dalam kegiatan menulis. Pertama, pilihlah jenis tulisan yang bisa dibutuhkan oleh masyarakat pembaca dalam waktu relative lama. Sebagai contoh, membuat kamus, ensiklopedi, peta, dan jenis tulisan lain yang dibutuhkan orang dalam jangka waktu relative lama. Penerbit Kanisius di Yogyakarta pernah menerbitkan buku kamus Indonesia- Perancis / Perancis Indonesia. Tercatat dalam halaman judul sudah mencapai cetakan ke-70. Ini artinya dari cetakan ke-1 hingga ke-70, penulisnya secara terus menerus memperoleh passive income dari buku kamus yang cukup tipi situ. Atau Penerbit Pradnya Paramita juga menerbitkan Kamus Hukum, yang ditulis Prof. R. Subekti, SH. Tercatat sampai tahun 2008 sudah cetak ulang hingga cetakan ke-17. Tentu penulisnya akan terus menerima passive income selama kamus tersebut terus dicetak ulang oleh penerbitnya. Buku jenis kamus, ensiklopedia, dan sejenisnya adalah jenis buku yang tidak membutuhkan tema actual. Ia bisa diterbitkan kapan saja. Dan biasanya memiliki rentang waktu relative lama masa penerbitannya. Kedua, memilih jenis tema yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat akibat rasa ingin tahu tentang suatu hal. Semisal, buku “Psikologi Kematian” tulisan Prof Dr. Komaruddin Hidayat secara terus menerus cetak ulang disebabkan rasa ingin tahu masyarakat pembaca tentang sesuatu hal. Dalam hal ini adalah soal misteri kematian itu sendiri. Atau juga buku berjudul “Ganti Hati” , karya Dahlan Iskan juga cetak ulang berkali-kali, karena menguak suatu misteri tentang penggantian hati seseorang dan bisa selamat dalam melakukan operasi ganti hati.


Tidak ada komentar: